Sarjana Dilamar Kerja


Sudah bukan saatnya lagi seorang sarjana mencari kerja, tapi sudah saatnya pekerjaan-lah yang mencari sarjana atau sarjana pembuat lapangan kerja. Tingginya angka pengangguran pada kalangan sarjana di Indonesia bisa jadi diakibatkan oleh mind set para sarjana sendiri. Niat awal ia masuk bangku kuliah adalah agar dapat melamar kerja, bukan agar ia dapat menciptakan lapangan kerja bagi para penduduk yang tidak sempat mengenyam bangku kuliah. Alhasil, banyak mahasiswa yang hanya jadi SO, study oriented. Ia menafikkan (tidak menganggap penting) segala sesuatu di luar kuliah, ia hanya belajar teori melalui buku-buku dan praktikum saja. Alhasil menyesallah ia ketika lulus dari bangku kuliah, merasa tak memiliki skill, tak memiliki jaringan atau relasi. Ujung-ujungnya stres karena pusing tujuh keliling mencari kerja tak kunjung dapat.

Jika setiap sarjana yang telah lulus dari tempat kuliahnya atau siswa sekolah menengah yang akan menjadi mahasiswa memiliki mind set bahwa sarjana adalah pencipta lapangan kerja, maka saya yakin masalah pengangguran di Indonesia ini lambat laun akan teratasi. Yang jadi soal, bagaimana cara mengubah mind set yang sudah terlanjur keliru dan mengakar itu? Nah, mari kita pikirkan bersama.. Apa saran Anda?

Perguruan tinggi di awal penerimaan mahasiswa baru atau dalam hal ini OSPEK, harus ditanamkan dalam benak setiap mahasiswa baru (maba), bahwa mereka menjadi mahasiswa bukan untuk menjadi seorang pelamar kerja, tetapi ia ditempa untuk menjadi seorang yang dilamar oleh pekerjaan. Dengan skill yang dimilikinya serta basic keilmuan yang dikuasainya, maka berbagai jenis pekerjaan menanti dirinya untuk di-acc. Bayangkan saja seorang mahasiswa yang kuat basic keilmuannya, bagus komunikasinya, punya berbagai macam skill, memiliki relasi dan jaringan yang luas, bisa jadi sepuluh jenis pekerjaan menantinya untuk dipilih, bahkan sebelum dirinya lulus mendapat titel sarjana πŸ˜€

Orang tua juga harus memberi motivasi kepada anaknya, bahwa ia menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi bukan untuk jadi seorang pencari kerja tapi menjadi orang yang dicari pekerjaan. Pada diri mahasiswa juga harus tertanam bahwa keberadaan dirinya di bangku kuliah memiliki berbagai misi tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat. Ia harus bisa memberi manfaat bagi orang-orang di sekitar dirinya. Ia tidak hanya kuliah (melulu), namun juga harus belajar di universitas kehidupan. Berorganisasi adalah salah satu kunci dari sekian banyak kunci untuk mengubah mind set sempit para sarjana. Dari organisasi mahasiswa bisa mendapatkan soft skill. Ia dilatih menghadapi banyak orang yang memiliki berbagai karakter, bisa dikata miniatur kehidupan di masyarakat. Ia bisa mendapatkan relasi dan jaringan yang sangat mahal harganya. Ia akan memperoleh soft skill yang tak akan ia dapatkan jika ia (hanya melulu) kuliah ansih.

Namun yang disayangkan adalah citra negatif organisasi yang dibuat oleh para dosen, orang tua, dan pegiat organisasi itu sendiri. Seolah-olah organisasi hanya membuang waktu, energi, serta biaya, mengganggu aktivitas kuliah dan membuat mahasiswa tidak konsentrasi. Tak jarang para orantua yang melarang anaknya untuk ikut berorganisasi dengan alasan takut mengganggu aktifitas akademiknya. Namun, bisa jadi mereka akan kecewa karena ketika lulus anaknya tak kunjung bekerja karena sudah ke sana kemari melamar kerja tak juga dapat. Kalaupun dapat kerja, terkadang terkendala dalam berkomunikasi dengan rekan kerjanya, terkadang juga susah bersosialisasi.

Dengan berorganisasi, mahasiswa bisa mendapatkan berbagai kemampuan, di antaranya:
– manajemen waktu
– kemampuan bersosialisasi
– public speaking (berbicara di depan umum)
– analisa berbagai permasalahan dan mencari solusi
– skill khusus
– jaringan dan relasi
– pengalaman
– kemampuan team work (bekerja dalam tim)
– sensitifitas terhadap permasalahan rakyat dan lingkungan sekitar
– wawasan yang luas
– dan sebagainya

Dengan BERORGANISASI TANPA MELUPAKAN WAKTU UNTUK KEGIATAN AKADEMIK maka suatu saat nanti, seorang sarjana akan dicari-cari oleh pekerjaan, dilamar kerja πŸ™‚ berbagai tawaran kerja datang kepada dirinya walaupun dirinya belum juga lulus dari bangku kuliah. Para sarjana setelah lulus kuliah berlomba-lomba menyerap tenaga kerja yang selama ini masih menganggur. Bagaimana dengan Anda? Sudah lulus belum? πŸ˜›

12 responses to “Sarjana Dilamar Kerja

  1. hehehe.. nggak salah tuh pertanyaan ditujukan Zen?..
    hemm..sekarang kalo nggak kreatif banget susah nyiptain lapangan kerja sendiri loh.. sebenernya juga pilihan itu ada. Tapi kebanyakan lulusan emang milih yang resikonya lebih kecil seperti : melamar pekerjaan..

    zen:
    hehe πŸ˜€ mangkanya jadi sarjana kudu kreatip..

  2. Betul tuh akh.
    Ane dah buktiin.
    Dengan seabrek organisasi yang dah pernah ane ikutin, jadi bikin nambah prestise.
    Tambah PD.
    Tambah jaringan.
    Tambah kenalan.
    Tambah bayaran (ups)

    Yang jelas kita lebih kuat menghadapi setiap tantangan hidup.
    Gak mudah nyerah.
    Karena mental kita sudah diasah saat di organisasi.
    Selalu bisa survive, walo terkadang kerjaan itu tak sesuai dengan background keilmuan kita.
    Lha ane kuliah di komputer, kerjanya malah ngurusin anak orang yang tiap minggu nambah terus πŸ™‚

    zen:
    mantabs b^^d matur nuwun nggih akh cherry atas testimoninya πŸ™‚

  3. alhamdulillah ane sendiri malah banyak ditawari kerjaan……tapi ada ortu yg menginginkan untuk hidup yg lebih mapan (kata beliau)…yups mencoba menjadi pns…he he…
    Sebenare tidak salah menjadi pegawai, asalkan dia mau kreatif, insya Allah…pekerjaan lain juga mengikuti….
    Kalo kita punya kemampuan lain, di luar bidang keilmuwan kita, insya Allah bisa saling melengkapi…ane udh membuktikan sendiri….

    zen:
    good, akh ririt! two thumbs for you b^^d

  4. Alhamdulillaah.. Dulu malaaah, waktu selesai STM, dah dilamar kerja.
    Tapi, masih mau lanjutin sekolah. Tapi, rencana Allaah berbeda. Krn satu dan lain hal, ga bisa kuliah. Setahun kemudian ngajar, baru beberapa tahun kemudian Allaah beri kesempatan untuk kuliah.
    Alhamdulillaah.. baru semester tiga, beberapa sekolah lain, minta ane pindah kesekolahnya.. hehe

    Sssstt.. jangan bilang kepala sekolah ane yaa.. ^^

    zen:
    Segala puji bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam..
    tenang aja, saya nggak akan bilang ke kepala sekolah mbak putri ^^

  5. sepakat sama yang mengubah mind set orang tua ketika mau menyekolahkan anaknya…hehehehe

    zen:
    ^_^

  6. Menurut saya berorganisasi itu perlu jika kita memang bisa include di dalamnya, terlibat utuh. Kalau hanya ikut-ikut untuk prestise, malahan bisa tertinggal jauh dari orang yang hanya study oriented.

    zen:
    setuju sekali, abah.. mencoba untuk optimal pada keduanya.. semoga kekhawatiran ‘tidak bisa include di dalamnya’ tak membuat kita takut untuk mencoba berorganisasi. pun semoga teman kita yang hanya study oriented tetap bisa berkarya dan terbuka hatinya untuk mencoba dunia organisasi dengan segala pernak-perniknya..
    syukran abah sudah bersedia mampir ^^

  7. sepakat gan… ane insyaAllah tanggal 31 oktober 2010 ini juga ngadain pelatihan bisnis online for beginner.. tempatnya di kecamatan pundong.. mBantoel hehe

    zen:
    wah, bagus banget tuh.. penyelenggaranya siapa? fkapmepi distrik bantul, kah? saya boleh ikut nggak? gratis atau mbayar berapa? pesertanya siapa aja?

  8. makasih udah ngetag di notes facebook Zen πŸ™‚

    kalo buat saya sih seimbangin aja kegiatan organisasi dan akademik nya.. dan do what we love and love what we do

    zen:
    sama-sama mbak nadia πŸ™‚ sepakat. akademik oriented tidak baik, organisasi oriented juga tidak baik, yang terbaik adalah seimbang antara akademik dan organisasinya.. semoga kita bisa! ^^

  9. Lebih keren kl “sarjana buat kerja”..tul, kan??
    seimbang antara akademis dan organisasi, meski sulit..
    insyaallah bisa.. kita buktikan..

    zen:
    ‘sarjana membuka lapangan kerja’ maksudnya?
    mari kita buktikan bahwa kita bisa!!!

  10. saya momong anak dulu ah Zen, hehehee πŸ˜€

    zen:
    njih mbak danti, mangga.. πŸ˜€
    anak2nya dijaga baik-baik ya.. biar pada jadi anak yang shalih dan shalihah.. πŸ™‚

  11. maturnuwun mas
    hamasah!!

    zen:
    sami-sami mbak nur.. blognya mbak nur bagus πŸ™‚ saya sudah berkunjung ke sana.. semoga semakin produktif menulis dan berbagi inspirasi..

  12. sarjana jadi penganggur?
    kuliah tak ada hasilnya?
    bla bla …

    capek dech,,,

    mga kita semua jadi manusia yg aktif.

    zen:
    aamiin.. makasih mas salim atas kunjungannya ^^ dah lama ya kita ga jumpa?

Tinggalkan Balasan ke ayipmiftahaddurach Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.