Sobat pembaca setia ‘catatan peradaban’ sekalian, berikut ini saya bagikan tulisan Mas Agus M. Irkham mengenai klarifikasi pemberitaan penarikan buku bacaan (karya sahabat saya, Mbak Jazimah Al Muhyi) yang dituduh porno oleh sebagian kalangan (yang tak mengerti duduk persoalannya). Selamat membaca, semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, Aamiin..
***
“Meskipun tema buku yang ia tulis beragam, semuanya memiliki semangat untuk perbaikan (dakwah)”
KABAR pustaka kembali menampakkan sisi antagonis. Setelah beberapa waktu lalu ada temuan frasa ’’istri simpanan’’ pada buku lembar kerja siswa (LKS) kelas 2 sekolah dasar di Jakarta, kini mengemuka temuan buku bacaan pengayaan di perpustakaan SD di Kabupaten Kebumen yang isinya disyakwasangkakan menjurus porno. Buku itu yakni Ada Duka di Wibeng, Tambelo Kembalinya Si Burung Camar, dan Tidak Hilang Sebuah Nama.
Dari tiga judul itu, pertama disangkakan paling menjurus ke pornografi. Indikasinya ada dialog tentang trik berhubungan seks yang aman agar tidak hamil dan menceritakan cara KB kalender. Adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Kebumen yang kemudian memutuskan menarik tiga buku terbitan PT Era Adi Citra Intermedia Solo itu dari perpustakaan 136 SD di kabupaten itu. (SM, 01-02/06/12). Baca lebih lanjut →