Tag Archives: 2021

Urip Kuwi Mung Mampir Ngibadah


Kapan giliran kita tiba?

Hidup (di dunia) itu hanya mampir untuk beribadah, begitulah versi Bahasa Indonesia judul tulisan ini. Mengapa hanya mampir? Karena jika dikonversi, sehari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Katakanlah kita diberi kesempatan hidup di dunia ini selama 60 tahun, artinya kita berada di dunia ini tidak ada sepersepuluhnya sehari di akhirat. Sedangkan kehidupan di akhirat itu tanpa batas, tidak ada akhirnya. Yuk kita kejar akhirat agar kita tidak menyesal. Kita kejar akhirat in syaa Allah bonus kemuliaan dunia pun didapat. Kalau kita hanya kejar dunia, dunia belum tentu didapat apalagi akhirat. Ibarat ketika menanam padi, akan selalu ada rumput yang tumbuh di sekitarnya. Ketika menanam rumput, tak mungkin ada tanaman padi yang tumbuh di sekitar rumput yang kita tanam. Padi adalah akhirat dan rumput adalah dunia.

Kalau kita telisik lebih lanjut, Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam Al Qur’an surat Adz Dzariyat ayat 56 yang artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” Artinya, misi utama kita menjalani kehidupan di dunia ini semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala. Jangan sampai misi utama kita sebagai manusia gagal karena kita terlena pada kenikmatan dunia yang sesaat. Jangan sampai kita terlalu sibuk mengerjakan hal yang mubah, sampai-sampai melupakan yang wajib dan sunnah. Sudah saatnya kita untuk terus beribadah kepada Allah, baik ibadah mahdah (ibadah yang tuntunannya sudah diatur secara rinci oleh Allah dan Rasulullah) maupun ibadah ghairu mahdah (segala kegiatan yang kita niatkan untuk beribadah kepada Allah).

Bagaimana agar di waktu yang sangat sempit ini kita berhasil mencapai misi kita? Salah satu caranya adalah saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran agar kita tidak merugi. Yuk, kita ingatkan diri kita masing-masing dengan banyak mengaji, membaca, dan mendengarkan! Agar kita selalu ingat untuk kembali ke jalan yang lurus ketika godaan meniti jalan yang bengkok bertubi-tubi menghampiri kita. Mari bersahabat dengan orang-orang yang shalih agar ada yang selalu mengingatkan kita ketika kita melenceng. Mari banyak mengingat Allah dengan melafalkan dzikir. Semakin kita banyak berdzikir, semakin ingat kita kepada Allah, semakin ingat pula Allah pada kita.. Astagfirullah hal ‘adziim, subhanallaah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallaah wallaahuakbar..

Wallaahua’lam bishawab.

(Ngemplak Caban, Tridadi, Sleman, 31 Oktober 2021 pukul 08.57 WIB)